Kesalahan Informasi
Setelah kemarin kita mencoba memahami apa itu informasi, kali ini saya mencoba menjelaskan tentang kesalahan dalam menerima sebuah informasi. Kesalahan dalam sebuah sistem penyampaian informasi biasanya terjadi apabila penerima informasi tidak memahami sepenuhnya apa yang sedang ia terima. Akibatnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Feltham dalam Priyanto (2013) menjelaskan salah satu karakteristik
untuk menilai apakah sebuah informasi itu bernilai atau tidak dengan melihat
seberapa akurat informasi tersebut. Keakuratan dalam nilai informasi diartikan
sebagai keadaan dimana sebuah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
ataupun gangguan yang dapat mempengaruhi penerima informasi. Informasi yang
didalamnya terdapat kesalahan ataupun gangguan dapat mempengaruhi nilai
informasi, sehingga informasi tersebut menjadi tidak akurat. Biasanya,
kesalahan-kesalahan yang dilakukan seseorang karena adanya bias atau
variabilitas informasi. Bias atau variablitas inilah yang membuat seseorang
mengalami kesalahan sehingga berdampak bagi kegiatan sehari-hari. Bias dalam
informasi sesungguhnya dapat dihindari ketika seseorang mengetahui bias atau variabel
apa saja yang dia dapatkan ketika menerima sebuah informasi, sehingga dia dapat
memperbaiki ataupun mengubah keputusan yang akan diambil. Untuk memahami materi
ini saya mencoba memberikan contoh seperti dibawah ini.
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini disuguhi berbagai informasi
yang menarik untuk disimak. Salah satunya yaitu adu argument antara walikota
Surabaya Tri Risma Maharani dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Adu argumen keduanya bermula saat informasi mengenai bu risma akan ikut dalam
agenda besar Pilgub DKI mencuat. Banyak warga Jakarta mengidamkan kesuksesan bu
risma dalam menata kota Jakarta seperti kesuksesan beliau menata kota Surabaya.
Informasi inilah yang ditanggapi ahok dengan mengakatakan "Seingat saya Bu
Risma pernah ngomong, coba nanti dicek ya, kan Surabaya lebih besar dari pada
Solo. Wali Kota Solo bisa jadi Presiden (Jokowi), masa Wali Kota Surabaya
enggak bisa?" (“Manuver Ahok Memancing Risma,” 2016.). Bahkan Pak Ahok membandingkan luas Kota Surabaya hanya sebesar
wilayah Jakarta Selatan. Pernyataan inilah yang kemudian menyulut emosi dari Bu
Risma, hingga dengan tegasnya beliau mengatakan "Luas kami separuh
Jakarta, Pak Ahok dibantu 5 wali kota. Aku sendiri di Surabaya. Fakta ini harus
kusampaikan. Itu orang sombong. Warga Surabaya bisa marah dihina begitu. Aku
kalau ngomong ya berbasis data,".
Dalam permasalahan
ini ada semacam ketidakakuratan informasi yang disampaikan oleh Gubernur Ahok.
Secara tersirat Pak Ahok mengeluarkan pernyataan-pernyataan tidak berdasarkan
fakta tentang perbandingan luas Kota Jakarta Selatan dengan Kota Surabaya. Kesalahan
Pak Ahok ini menandakan adanya bias atau variabilitas informasi yang tidak
sepenuhnya dipahami, sehingga memberikan dampak yang negative ketika
diungkapkan kepada masayarakat.
Daftar rujukan :
- Citrin, A. V. (2001). Information quality perceptions: The role of communication media characteristics (Ph.D.). Ann Arbor, United States. Diambil dari http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/304732715/abstract/59B716DD6F0F47E6PQ/4
- Gosling, M., Hopgood, E., & Lochhead, K. (2007). Learn ABOUT INFORMATION : FIRST NORTH AMERICAN EDITION (First). North American: TotalRecall Publication. Diambil dari http://e-resources.perpusnas.go.id:2060/lib/perpusnas/reader.action?docID=10266331
- Heinle, M. S., Hofmann, C., & Kunz, A. H. (2012). Identity, Incentives, and the Value of Information. The Accounting Review, 87(4), 1309–1334. http://doi.org/10.2308/accr-50156
- Manuver Ahok Memancing Risma. (2016). Diambil 12 Agustus 2016, dari http://news.detik.com/berita/3273935/manuver-ahok-memancing-risma
- Priyanto, I. (2013). Nilai Informasi. Diambil 11 Agustus 2016, dari https://www.academia.edu/4553433/Nilai_Informasi
- What is Information? definition and meaning. (n.d.). Diambil 24 Agustus 2016, dari http://www.businessdictionary.com/definition/information.html
kesalahan informasi dapat terjadi dari proses kognitif dan subyektivitas
BalasHapusSip Mas Fikri, deksripsi tentang kesalahan informasi yang lugas dan to the point :)
BalasHapusStatement dari Ahok tersebut disampaikan menjelang masa Pilgub DKI (timeliness) turut menambah variabilitas informasi.
Mantap Fikri, penjelasan yang jelas, padat, dan langsung pada intinya. Apakah terjadinya kesalahan informasi bisa berawal dari si pengirim informasinya? tidak hanya si penerima informasi yang tidak mampu menangkap pesan yang disampaikan secara menyeluruh. Terima kasih
BalasHapusKesalahan interpretasi informasi krn proses kognisi atau pengetahuan yg tkmemadai thd informasi yg beredar dan subyektifitas ego masing2 orang
BalasHapuskesalahan informasi sering terjadi karena kesalahan penerima informasi dalam memeahami subuah content informasi tersebut
BalasHapus