Membahas mengenai desain perpustakaan yang menarik tidak akan
berhasil secara optimal apabila kita tidak mengetahui akar permasalahan yang
ada. Bagi sebagian orang, perpustakaan di Indonesia di kognisikan sebagai
tempat untuk menyimpan buku dengan tata ruang yang biasanya sempit dan jauh
dari kesan menarik untuk dikunjungi. Padahal desain dan ruang perpustakaan sangat
berpengaruh pada pemakai perpustakaan. Baik focus desain pada penerapan tata
cahaya, penerapan warna, penerapan suhu, sirkulasi udara, dekorasi ruangan
hingga kenyamanan ruangan.
Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah seorang pustakawan.
sering kali seorang arsitek kurang memperhatikan unsur estetika dan fungsi dari
sebuah gedung perpustakaan. Maka dari itu sebelum membangun sebuah gedung
perpustakaan perlu adanya perencanaan yang matang agar nantinya dapat
menciptakan perpustakaan yang nyaman bagi pemustaka dan pustakawan. Untuk itu,
pembangunan sebuah gedung perpustakaan harus memiliki setidaknya tim yang
terdiri atas :
a. Arsitek
b. Pustakwan
c. Konsultan Pustakawan
d. Desainer interior
e. dan Kepala Lembaga.
Lantas bagiamana
gaya dan focus desain untuk perpustakaan di masa yang akan datang? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, saya mencoba memberikan beberapa unsur kunci yang diambil
dari www.buildingfutures.org.uk,
dalam mengembangkan perpustakaan di masa yang akan datang.
Pertama, Menentukan Prinsip Dasar.
Hal ini dapat dijelaskan dengan
sebuah perpustakaan di masa yang datang harus memiliki prisip kenapa
didirikannya sebuah perpustakaan. Misalnya untuk perpustakaan kota, tujuan dan
fungsi dibangunnya perpustakaan kota ini sebagai pusat belajar masyarakat,
sebagai tempat tujuan yang menarik, sebagai tempat public yang ramah dan nyaman
bagi penggunanya. Sehingga perpustakaan kota dapat memberikan desain yang
menarik sedemikian rupa agar dapat menarik minat warga masayarakatnya.
Kedua, Perpustakaan sebagai rumah kedua.
Hubungan antara
perpustakaan dan rumah sudah berubah, Karena lebih banyak pemustaka lebih
memilih catalog online. Hal ini adalah salah satu dampak dari adanya internet. Maka
dari itu perpustakaan sebagai lembaga informasi seakan dilupakan. Untuk itu
penting untuk diberlakukan untuk perpustakaan dapat menarik pengunjung dengan
cara memiliki dasain yang menarik dan unik. Sehingga fungsi perpustakaan yang
salah satunya sebagai tempat bermain dan bersantai dapat kembali lagi.
Ketiga, menjadikan perpustakaan sebagai jendela dunia.
Artinya adalah
bahwa perpustakaan yang secara historis lebih banyak mengeksplorasi buku-buku,
jurnal dan bentuk pendidikan dan desain yang ala kadarnya. Maka dengan
perpustakaan di masa depan harus juga mencerminkan kebebasan, kesenangan, dan
menggunakan teknologi sebagai tambahan. Transparansi antara desain eksterior
dan interior akan lebih menarik disbanding salah satu diantara keduanya.
(Kurnia, n.d.)
Referensi :
Kurnia, N. (n.d.). Pengaruh Desain Interior terhadap
Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Tengah. Diambil dari
https://www.academia.edu/15379954/Pengaruh_Desain_Interior_terhadap_Kenyamanan_Pemustaka_di_Perpustakaan_Dinas_Kelautan_dan_Perikanan_Provinsi_Jawa_Tengah
sepanjang kaidah Ranganathan digterapkan mungkin perpustakaan akan bisa mengikuti perkembangan yang terjadi; walaupun edukasi dan pemahaman tentang fungsi perpustakaan juga harus disosialisasikan.
BalasHapustidak kalah penting adalah edukasi masyarakat tentang perpustakaan dan manfaatnya. Mengenalkan perpustakaan kepada anak-anak sejak usia dini akan memberikan mereka pemahaman tentang perpustakaan melalui pengalaman-pengalaman memanfaatkan perpustakaan.
BalasHapus