Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang memiliki koleksi
objek digital, termasuk teks, video, audio yang disimpan dalam format media
elektronik yang dilengkapi dengan cara-cara untuk mengakses dan mengunduh,
serta seleksi, organisasi dan pemeliharaan koleksi tersebut (Witten,
Bainbridge, Nichols, 2010:7). Banyak ahli lain yang mencoba memberikan definisi
perpustakaan digital, seperti yang dikatakan oleh Zainal A. Hasibuan, digital
library atau sistem perpustakaan digital merupakan konsep menggunakan
internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaan. Sedangkan
menurut Ismail Fahmi perpustakaan digital adalah sistem yang terdiri dari
perangkat hardware dan software, koleksi
elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta
layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi. Dari definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa perpustakaan digital merupakan perpustakaan
dimana seluruh koleksi dan proses pengelolaan serta layanannya berupa kumpulan
data dalam bentuk digital.
Penanganan
perpustakaan yang memiliki objek digital seperti ini sudah pasti berbeda dengan
perpustakaan yang konvensional. Salah satu hal yang penting untuk difahami
yaitu mengenai faktor usability dalam perpustakaan digital. Usability
sendiri berasal dari kata usable yang secara umum berarti dapat
digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila
kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi
manfaat dan kepuasan kepada pengguna. Menurut Ida F. Priyanto (2017) usabilitas
merupakan proses sistematis yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah sistem
yang dapat digunakan pengguna tertentu dalam konteks tertentu. Banyak sekali
tujuan yang bermanfaat dari penerapan faktor usability pada perpustakaan
digital. Adapun tujuan dari usability seperti yang dijelaskan Nielsen
(1994) usability memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Efektif pada saat digunakan
2.
Efisien pada saat digunakan
3. Aman
saat menggunakannya
4. Mudah
untuk dipelajari bagi user saat pertama kali menggunakannya
5. Mudah
diingat cara menggunakannya
Sebuah
perpustakaan digital dengan usability yang buruk akan ditinggalkan oleh
penggunanya (Nielsen 1994). Berikut Nielsen menjelaskan beberapa kondisi yang
akan membuat pengguna meninggalkan situs sebuah perpustakaan digital :
1. Web /
perpustakaan digital sulit digunakan dan ribet saat menggunakannya
2. Homepage
tidak menjelaskan tentang apa yang ditawarkan dan apa saja yang dapat
dilakukan oleh pengguna pada web tersebut
3.
Pengguna mendapatkan adanya kesalahan pada web meskipun kesalahan tersebut
kecil.
4.
Informasi web sulit dibaca maupun sulit dimengerti dan tidak mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan pengguna
Dari sedikit penjelasan di atas, kita setidaknya memahami seberapa
penting faktor usability pada perpustakaan digital. Maka dari itu tidak
salahnya sebelum kita membuat perpustakaan digital, kita mempertimbangkan
faktor usability dan tentu faktor-faktor yang lainnya seperti usefulness guna mendapatkan perpustakaan digital
yang user oriented dan dapat diterima banyak kalangan.
Referensi
- F. Priyanto, I. (2017). Faktor-faktor Interface dan Evaluasi. Dipresentasikan pada Materi Kuliah Perpustakaan Digital Sesi 5, Yogyakarta.
- Nielsen, J. (1994), Guerilla HCI: Using Discount Usability Engineering to Penetrate the Inimidation Barrier. http://www.useit.com/papers/guerilla_hci.html
- Witten, I.H., Bainbridge, D., Nichols, D.M. (2010). How to Build a Digital Library. (Edisi Kedua). Burlington: Morgan Kauffman Publisher.