Koleksi
perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu
perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat disimpulkan bahwa, salah satu
kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan melalui kualitas koleksinya. Lantas
bagaimana konsep koleksi pada perpustakaan digital. Menurut Glossary yang dikeluarkan oleh African
Digital Library, yang dimaksud dengan koleksi digital adalah:
“This is an electronic Internet based
collection of information that is normally found in hard copy, but converted to
a computer compatible format. Digital books seemed somewhat slow to gain
popularity, possible because of the quality of many computer screens and the
relatively short 'life' of the Internet. ...”
Singkatnya koleksi digital sebenarnya dapat
dipahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang
mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas
menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat
bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database
online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis model koleksi pada perpustakaan digital.
- Born digital: Pada jenis ini, koleksi perpustakaan sedari awal sudah terpublikasi dalam bentuk digital. Biasanya hal ini dapat diperoleh dengan melakukan pengadaan koleksi melalui penyedia koleksi digital atau database digital, baik membeli atau berlangganan. Cara pengadaan seperti ini biasanya akan menyedot anggaran yang sangat banyak hingga ratusan juta hanya untuk beberapa tahun saja. Model pengadaan yang seperti ini sangat tidak dianjurkan untuk perpustakaan yang minim dana. Hehe
- Digital Surrogate: Koleksi pada perpustakaan digital jenis ini merupakan bentuk lain dari objek fisik atau teks suatu koleksi perpustakaan. Biasanya dilakukan dengan proses digitasi. Digitasi merupakan proses alih media dari cetak atau analog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses scanning, digital photograph atau teknik lainnya. Proses digitasi ini memerlukan banyak pertimbangan sebelum dilakukan proses digitasi. Hal ini karena proses digitasi biasanya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Di samping itu dituntut adanya tenaga ahli yang cukup menguasai teknik digitasi ini. Investasi yang diperlukanpun tidak sedikit, karena perpustakaan perlu menyediakan alat dan sarana bagi proses digitasi ini. Satu hal yang cukup penting diperhatikan dalam hal proses digitasi adalah masalah penentuan koleksi atau analisis koleksi. Perpustakaan perlu melakukan skala prioritas koleksi yang harus digitasi dan tidak, hal ini dikarenakan tidak semua koleksi ‘dapat’ dan perlu di alih mediakan. Jenis koleksi yang kedua ini sepertinya dapat menjadi alternative bagi perpustakaan-perpustakaan yang hanya memiliki dana minim.
Referensi
Anonim.
(2002). African Digital Library Glossary.
Tersedia di http://www.africandl.org.za/glossary.htm
Cleveland,
Gary. (1998). Digital Libraries: Definitions, Issues and
Challenges. Occasional Paper 8. Ottawa: Universal Dataflow and
Telecommunications Core Programme, International Federation of Library
Associations and Institutions (IFLA). Tersedia di http://www.ifla.org/udt/op/
Waters,
Donald J. ( - ). What are Digital Libraries? CLIR Issues Number 4 – July /
August 1998. Tersedia di http://www.clir.org/pubs/issues/issues04.html
born digital memiliki ber-ragam format, sedangkan surrogate bias berasal dari analog audio, analog video, printed, dan sebagainya....
BalasHapus